Wednesday, November 8, 2017

Fungsi Organizing (Pengorganisasian) dalam Manajemen

Organizing (Perencanaan)
Organizing berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat, yaitu proses pengelompokan kegiatankegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer (Terry & Rue, 2010: 82). Pengorganisasian dilakukan untuk menghimpun dan mengatur semua sumber-sumber yang diperlukan, termasuk manusia, sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat dilaksanakan dengan berhasil

Wukir (2013: 30) mengemukakan bahwa pengorganisasian secara sederhana merupakan suatu tindakan pengaturan elemen-elemen menurut satu atau lebih aturan. Dari konsep ini dapat dipahami bahwa semua hal yang dapat dikatakan terorganisir adalah ketika semua elemennya memiliki aturan atau tempat yang tepat. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan apa target yang akan dicapai.

Robbins dalam Wukir (2013: 30) memandang pengorganisasian sebagai suatu fungsi untuk mengumpulkan sumber daya , menetapkan urutan penggunaan sumber daya dan membuat struktur  tugas-tugas untuk memenuhi tujuan organisasi. Dalam hal ini pengorganisasian berkaitan dengan penentuan tugas-tugas apa yang harus diselesaikan, bagaimana pengelompokan tugas-tugas, siapa yang bertanggung jawab untuk mengerjakan tugas tersebut dan siapa yang akan membuat keputusan mengenai tugas-tugas tersebut.

Pengorganisasian sebagai proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai dengan kemampuannya, dan mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian tujuan organisasi (Fatah, 2008: 71).

Sementara itu, Soegito (2013: 33) menyatakan bahwa fungsi pengorganisasian meliputi penentuan fungsi, hubungan dan struktur. Fungsi berupa tugas-tugas yang dibagi ke dalam fungsi garis, staf dan fungsional. Hubungan terdiri atas tanggung jawab dan wewenang. Sedangkan strukturnya dapat horisontal dan vertikal. Semua itu untuk memperlancar alokasi sumber daya dengan kombinasi yang tetap untuk mengimplementasikan rencana.

Wukir (2013: 32) menyatakan bahwa terdapat lima langkah yang dapat dilakukan dalam proses pengorganisasian, yaitu

  1. Melakukan tinjauan ulang terhadap tujuan dan sasaran. Hal ini akan menentukan jenis kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. 
  2. Penentuan kegiatan yang meilbatkan persiapan dan analisa kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Kegiatan ini misalnya rekrutmen, pelatihan, pengajaran dan pencatatan untuk sekolah.
  3. Membuat klasisikasi dan pengelompokan kegiatan menjadi unit kerja yang lebih kecil. Hal ini akan membantu pelaksanaan organisasi dan pengawasan.
  4. Penugasan kerja dan penempatan sumber daya yang meibatkan penugasan personil yang tepat untuk jenis pekerjaan yang tepat.
  5. Evaluasi hasil berupa umpan balik dari hasil yang dicapai sehingga dapat membantu menentukan apakah strategi suatu organisasi dapat terlaksana dengan baik dan kemudia dapat membantu menentukan apakah diperlukan suatu perubahan.

Dari berbagai penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh suatu lembaga dalam fungsi organizing yaitu

  1. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
  2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggung Jawab
  3. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

1 comment:

  1. Mempelajari Fungsi Pengorganisasian memang sangat dibutuhkan oleh manajer dan karyawan agar semua paham

    ReplyDelete